Cerita Dekaa

Pandangan terkunci tanpa izin Pada sepasang mata indah bukan main Pikiran terkuras tanpa henti Pada bayang pemutar kesenangan hati Tapi sayang, Ombak besar menghantam karang Merusak keindahan yang temarang Menghancurkan kesempurnaan yang tak ada kurang Semua hilang dan kelam Menyisakan luka mendalam Membuat tangis di tengah malam Membentuk kenangan yang selalu tertanam

Kemilau indah datang tiba-tiba Terpancar jelas tak terkalahkan Terkejut mata buat hati tak tertahan Menahan senyum yang mengembang tak sengaja Ia sang pemilik rupa Mencuri diri ini dengan mudah Tanpa permisi, tanpa ada izin Mungkin ia tak sadar Pesonanya terpancar tak karuan Membuat siapa saja terbuai Termasuk hal rapuh seperti hati Ia berhasil, Mencuri perhatian ini

Bila datang melalui pikiran Usir saja segala kegalauan Bila datang melalui hati Jaga dia sampai mati Karena kau tak pernah sadar Perasaan asli tak butuh nalar Pikiran bukanlah yang benar Namun buat diri tertampar Hanya hati yang tahu Kepada siapa ia akan berlabu Bukan pikiran yang mau Maka itu bukan cinta palsu

Tenang itu mengikat Begitu dekat tanpa sekat Begitu dalam dan melekat Hingga semua rasa terangkat Pesona gila tak waras Karisma dahsyat mengalir deras Namun ingat diri tak pantas Ingat hati mungkin tak terbalas Dekat raga jauh hati Seperti ditusuk belati Sulit untuk ditempati Tak ada celah untuk berhenti Masih adakah kesempatan Untuk rasa yang bukan karangan Untuk hati yang ingin menjalin hubungan Dengan ia sang makhluk ciptaan Tuhan

Imajinasi liar menggores pikiran Khayalan indah penuh tamparan Virtual gila mendesak habis-habisan Bayangan semu memukul tak karuan Sadar! Sejuk pagi tak butuh nalar Pikiran diri hanya buat onar Malang hati tak terbayar Habis sudah waktu! Apa yang kau mau? Berharap sesuatu tak tentu Menjelma nyata mengikis rindu Kau pikir saja betapa pilu Menginginkanmu yang tak pernah tahu